Sunday, May 28, 2017

Review: Oli Mobil Extra 4T 10w-40

Entah kenapa, terpikir sebuah petualangan mencoba oli khusus sepeda motor atau di luar sana disebut motorcycle, kadang disebut juga motorbike. Oli khusus sepeda motor itu disebut MCO (MotorCycle Oil). Ada yang menarik soal MCO ini di kalangan "aliran sesat", yaitu pandangan-pandangan skeptis terhadap MCO dengan berbagai alasan dan pengalaman. Oke, biar lah itu menjadi perdebatan di tempat lain. Dan pandangan-pandangan skeptis itu membuat akhirnya ada rasa tertantang, bagaimana kalau kita cari MCO harga relatif terjangkau (kita ambil harga maksimal 60 ribu rupiah) tapi bagus dan berpotensi long drain interval alias interval pergantian oli lama.


Oke, petualangan pertama dimulai dari oli Mobil Extra 4T 10w-40 besutan ExxonMobil ini. Kalau bicara MCO yang harganya maksimal 60 ribu rupiah, sebenarnya banyak, semisal oli bawaan atau standar pabrikan sepeda motor jepang yang beredar. Tapi tentu itu pasaran, sudah banyak yang pakai, karena itu dipilih lah yang di luar standar atau bawaan pabrikan. Bicara harga, oli ini dibanderol kisaran 50-60 ribu rupiah untuk 1 liternya. Berikut penampakannya:


Untuk testingnya masih sama, menggunakan motor yang sama, yaitu Yamaha New Vixion Advance 2015, dengan ring piston yang sudah diganti memakai ring piston milik old Vixion, kode 3C1. Adapun parts lain yang ganti hanya busi memakai Autolite 4303. Mesin standar pabrikan.

Impresi Awal
Awal pemakaian, yang dirasakan adalah akslerasi agak berat terutama di putaran/RPM mesin bawah hingga tengah, untuk putaran mesin atas tidak ada kendala, justru yang dirasakan minim getaran, stabil, suara halus. Ya anggap saja sedang dalam masa penyesuaian, karena memang ini pemakaian pertama. Tapi untuk performa koplingnya, asik dan sangat menggigit, tidak dirasakan gejala selip kopling. Memakai oli ini, jadi teringat ketika memakai PCMO (Passenger Car Motor Oil) dan HDEO (Heavy Duty Engine Oil) pada sepeda motor, alias "oli sesat" :D Ya, minim getaran, suara halus saat putaran mesin tinggi dan tenaga di putaran mesin tinggi terasa lebih padat. Bicara soal panas mesin, tidak ditemukan perbedaan signifikan dibanding oli-oli sebelumnya, ya sama lah.

Setelah 1000 km
Mulai memasuki 1000 km, ada sedikit perubahan yang dirasa, yang awalnya putaran/RPM bawah-tengah agak berat, kini mulai terasa ringan dan nyaman. Untuk performa di putaran/RPM atas semakin menunjukkan taringnya, makin padat.

Ending 4500 km
Setelah menempuh jarak sekitar 4500 km, sudah waktunya untuk diganti. Meskipun sebenarnya dari segi performa masih mumpuni, tapi karena kesibukan waktu dan pas luangnya ganti oli trip meter tercapai angka segitu, ya diputuskan untuk ganti saja.

Kesimpulan 
Oli ini memberikan kinerja yang baik jika melihat harganya yang relatif terjangkau untuk pemakaian harian. Dari segi daya tahan pemakaian, berpotensi untuk pergantian oli cukup panjang/lama. Minusnya memang untuk awal sedikit agak berat, tapi seiring pemakaian akan terasa enteng. Selain itu minusnya ini oli agak susah didapatkan, sedikit bengkel motor atau toko yang sedia, saya sampai harus membelinya secara online, untungnya dari sellernya gratis ongkir, jadi kenapa tidak? 😊

No comments:

Post a Comment