Saturday, May 16, 2015

Do'a Itu Ibarat Proposal

Katakan lah anda seorang yang sangat kaya dengan harta yang melimpah tiada habisnya. Begini, jika ada orang bawa proposal kepada anda hanya tertulis minta uang 100 juta rupiah, dibandingkan dengan jika ada yang bawa proposal 1 Milyar rupiah dengan penjelasan detail untuk membangun sebuah pesantren. Kira-kira, proposal mana yang bakal anda setujui/penuhi?


Kalau anda diberi proposal tanpa penjelasan untuk apa uang/dana yang diminta, tentu hal yang lumrah kalau timbul pertanyaan, uang segitu mau dipakai buat apa? Apa buat senang-senang? Dihamburkan? Atau malah untuk berbuat dosa, melakukan kejahatan?

Begitu lah, kita menyampaikan "proposal", kepada Dzat Yang maha mengetahui meski hanya bersitan hati. Dia tahu, apakah jika diberi akan membawa kebaikan atau keburukan. Bisa jadi karena wadah kita terlalu kecil untuk dicurahkan air dari langit. Karena perlu wadah seluas danau bahkan samudra untuk menampung pemberian dari langit supaya tidak menjadi bencana. Begitu banyak orang diberi "hadiah besar" secara mendadak tanpa memiliki rencana besar, walhasil berakhir dengan bencana.

Ingin kebutuhan hidup terpenuhi, ingin kaya raya, ingin hidup senang, foya-foya, bisa berangkat haji, itu hal yang kerdil, rencana-rencana yang kecil dari dikabulkannya permintaan kita. Tapi, rencanakan lah hal-hal besar, berinfaq/sedekah sebesar-besarnya, membangun pesantren, sekolah, panti, menolong orang kesusahan, membangun kekuatan ekonomi untuk orang banyak dsbnya. Karena rencana-rencana itu adalah wadah, dibutuhkan wadah yang besar supaya berkah, supaya manfaat, supaya yang akan diturunkan tidak berubah menjadi bencana.

Karena itu, minta lah dengan niat rencana yang besar. Dan biarkan Tuhanmu yang mengatur kapan dan bagaimana itu akan dikabulkan. :) 

No comments:

Post a Comment